HALAMAN PENTING

Kamis, 09 Mei 2013

PERANAN MANUSIA DALAM BIOSFER


BAB 1
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar.
Manusia sangat berperan penting dalam memelihara kelestarian lingkungan karena hal itu berkaitan dengan kelangsungan hidup mereka dimasa yang akan datang. Banyak hal biasa yang menjadi hal yang luar biasa saat kita sadar betapa pentingnya alam ini. menjaga lingkungan bukan berarti kita harus siap siaga dalam hal materil saja,tetapi kita juga harus siaga dari sisi moril. Peran manusia dalam menjaga lingkungan bukan hanya dari luar saja yang harus diperlihatkan. Tetapi juga kesadaran dari dalam diri kita.
B.      Tujuan Pembahasan Masalah
Tujuan dibentuknya makalah ini adalah untuk:
1.      Memahami apa peranan manusia didalam lingkungan (biosfer).
2.      Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Konsep Dasar Ipa II.
C.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian biosfer?
2.      Apa Peranan Manusia dalam biosfer (lingkungan)?
3.      Bagaimana perlindungan dan Pengawetan SDA?
4.      Bagaimana etika lingkungan hidup dan apa saja undang-undang lingkungan hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Biosfer
Biosfer adalah keseluruhan ekosistem dibumi; meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan (terdiri dari komponen biotik yang berinteraksi dengan komponen abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer dan litosfer).
B.       Peranan Manusia dengan lingkungannya
  1. Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik.
Manusia memiliki peranan dalam biosfer karna manusia merupakan makluk yang dominan secara ekologik. Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik, yakni :
a.       Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan, jika dibandingkan dengan makluk lain yang ada di dalam ekosistem.
b.       Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organsme lain.
  1. Manusia sebagai makluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping itu kemampuan iut erat hubunganya dengan kemampuan penglihatan, kecekatan dan kemampuan penalaran dari otaknya yang lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan menggunakan alat.  

  1. Manusia Sebagai Penyebab Evolusi
Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang di sengaja atau tidak akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunnya jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah, tetapi dilain pihak terdapat organisme jenis tertentu yang jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya.
  1. Manusia sebagai makluk perampok
Manusia di kenal sebagai mahkluk yang paling hebat dalam mengekploatasi ekosistem. Hal ini terjadi karna sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam, sejak semula manusia mengekploatasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga untuk keperluan lain.Dilain pihak, manusia cenderung untuk menanam dan mengambil tumbuhan secara berlebihan. Manusia menanam tumbuhan kemudian memanen hasil pertaniannya dengan mengangkut biomassa yang terdapat di permukaan dan dibawah tanah. Zat-zat   hara yang terdapat dalam biomassa ini akan menghilang dari ekosistem. Dan harus diganti dengan melakukan pemupukan baik pupuk organik maupun anorganik untuk mengembalikan ketersediaannya di dalam tanah sehingga dapat diperoleh hasil pertanian yang memadai.
C.       Komponen Penyusun Ekosistem dan Peran Komponen Ekosistem
a.       Berdasarkan sifatnya dibagi menjadai dua yaitu:
·           Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor yang meliputi semua mahluk hidup di bumi, yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Tingkatan organisasi dalam ekosistem, yaitu individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.
·           Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia.
b.      Berdasarkan fungsinya, meliputi:
·           Produsen
·           Konsumen
·           Pengurai
·           Detritivor adalah heterotrof yang mengambil zat makanan dengan memakan detritus (merupakan bahan organik).
c.       Peran komponen ekosistem meliputi:
·           Menyediakan sumber daya untuk kehidupan
·           Membentuk kondisi lingkungan.
D.       Perlindungan dan Pengawetan Sumber Daya Alam
      Cagar alam yaitu suatu ruang tertentu dimana seluruh isinya seperti flora fauna dan bentang alamnya dijaga dan dilindungi.
      Menurut World Conservation Strategy pencagar alaman mempunyai tujuan:
1)                  Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan.
2)                  Mempertahankan keanekaan genetis.
3)                  Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan
E.        Bentuk-bentuk pencagaralaman
  • Cagar alam yang berfungsi utama melindungi keanekaragaman jenis flora.
Contohnya adalah  Pananjung Pangandaran di Jawa Barat dan Nusa Kambangan di Jawa Barat.
  • Taman nasional yang pada prinsipnya hampir sama dengan cagar alam, tetapi didalamnya dapat dilakukan kegiatan pembangunan yang tidak bertentangan dengan tujuan pencagaralaman. Contohnya taman nasional ujung kulon,  taman nasional gunung leuser.
  • Suaka marga satwa sebagai kawasan yang melindungi satwa tertentu. Contohnya taman nasional pulau komodo,
  • Cagar biosfer
  • Hutan perburuan yang diperuntukan bagi perburuan
  • Hutan wisata
  • Taman laut. Contohnya adalah taman laut bunaken.
  • Kebun raya dan kebun binatang. Contohnya adalah kebun raya bogor
F.        Pengelolaan Ekosistem Tropikal
Menurut Herman Haeruman (1979) kita lebih khusus akan membicarakan pengelolaan ekosistem pertanian, ekosistem perairan, dan ekosistem hutan.
  1. Pengelolaan Ekosistem Pertanian
        Menghindari penggunaan bahan-bahan kimia berupa pupuk dan pestisida yang dalam jangka panjang dapat mengurangi kesuburan tanah.
        Mengembangkan sistem pergiliran tanaman dan sistem tumpang sari.
        Menyerasikan pembangunan fasilitas produksi dan jasa distribusi pertanian.

  1. Pengelolaan Ekosistem Perairan
        Tidak menggunakan bahan peledak, racun, dan alat penangkap ikan lain yang kurang tepat karena dapat mengganggu kelestarian alam.
        Menghindari perusakan karang dan hutan payau sejauh mungkin.
        Meningkatkan pembinaan pengetahuan dan teknologi pelestarian sumber perikanan.
  1. Pengelolaan ekosistem hutan
      Menerapkan tebang pilih di hutan tropis dan mengembangkan terus dengan penuh disiplin agar keanekaan jenis dan mutu hutan yang telah ditinggalkan dapat pulih kembali.
      Meningkatkan kemampuan pengelolaan aparat kehutanan, pembinaan sistem dan prosedur pengendalian yang mantap, dan kemampuan teknologi yang lebih baik.
      Perbaikan dalam penebangan, regenerasi serta penanaman kembali.
G.       Etika Lingkungan
Etika lingkungan berkaitan dengan sikap serta perilaku yang bersifat objektif terhadap kelestarian lingkungan.
Prinsip yang diperlukan untuk menerapkan etika lingkungan antara lain sebagai berikut:
           Manusia merupakan bagian dari lingkungan
           Lingkungan diperuntukkan bagi semua mahluk hidup
           Sumber daya alam perlu dipelihara dan pemakainnya perlu mempertimbangkan ketersediaannya di alam
           Perbaikan kualitas kehidupan disesuaikan dengan produksi alam
           Aktivitas manusia berpengaruh terhadap alam sehingga hubungan manusia dan alam harus saling menguntungkan.
H.       Pengelolaan lingkungan
Pemanfaatan sumber daya alam harus memerhatikan tata cara pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
      Mencapai keselaran huungan antara manusia dengan lingkungan
      Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
      Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
      Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang
      Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
I.          Undang-undang lingkungan hidup
Undang-Undang lingkungan Hidup bertujuan untuk:
      Mencegah kerusakan lingkungan hidup
      Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
      Menindak para pelanggar yang menyebabkan rusaknya lingkungan.




BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Peranan Manusia dengan lingkungannya
  • Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik.
Manusia memiliki peranan dalam biosfer karna manusia merupakan makluk yang dominan secara ekologik. Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik, yakni :
a.       Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan, jika dibandingkan dengan makluk lain yang ada di dalam ekosistem.
b.       Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organsme lain.
·               Manusia sebagai makluk pembuat alat
          Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping itu kemampuan iut erat hubunganya dengan kemampuan penglihatan, kecekatan dan kemampuan penalaran dari otaknya yang lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan menggunakan alat.  
·               Manusia Sebagai Penyebab Evolusi
          Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang di sengaja atau tidak akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunnya jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah, tetapi dilain pihak terdapat organisme jenis tertentu yang jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya.
·               Manusia sebagai makluk perampok
          Manusia di kenal sebagai mahkluk yang paling hebat dalam mengekploatasi ekosistem. Hal ini terjadi karna sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam, sejak semula manusia mengekploatasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga untuk keperluan lain.Dilain pihak, manusia cenderung untuk menanam dan mengambil tumbuhan secara berlebihan. Manusia menanam tumbuhan kemudian memanen hasil pertaniannya dengan mengangkut biomassa yang terdapat di permukaan dan dibawah tanah. Zat-zat   hara yang terdapat dalam biomassa ini akan menghilang dari ekosistem. Dan harus diganti dengan melakukan pemupukan baik pupuk organik maupun anorganik untuk mengembalikan ketersediaannya di dalam tanah sehingga dapat diperoleh hasil pertanian yang memadai.