BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia
memiliki akal pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam
kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini
harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar.
Manusia sangat berperan penting dalam memelihara
kelestarian lingkungan karena hal itu berkaitan dengan kelangsungan hidup
mereka dimasa yang akan datang. Banyak hal biasa yang menjadi hal yang luar
biasa saat kita sadar betapa pentingnya alam ini. menjaga lingkungan bukan
berarti kita harus siap siaga dalam hal materil saja,tetapi kita juga harus
siaga dari sisi moril. Peran manusia dalam menjaga lingkungan bukan hanya dari
luar saja yang harus diperlihatkan. Tetapi juga kesadaran dari dalam diri kita.
B.
Tujuan Pembahasan Masalah
Tujuan dibentuknya makalah ini adalah untuk:
1.
Memahami apa peranan manusia didalam lingkungan
(biosfer).
2.
Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Konsep Dasar Ipa II.
C.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian biosfer?
2.
Apa Peranan Manusia dalam biosfer (lingkungan)?
3.
Bagaimana perlindungan dan Pengawetan SDA?
4.
Bagaimana etika lingkungan hidup dan apa saja
undang-undang lingkungan hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biosfer
Biosfer
adalah keseluruhan ekosistem dibumi; meliputi semua bagian bumi yang mengandung
kehidupan (terdiri dari komponen biotik yang berinteraksi dengan komponen
abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer dan litosfer).
B.
Peranan Manusia dengan
lingkungannya
- Manusia sebagai organisme yang
dominan secara ekologik.
Manusia memiliki peranan
dalam biosfer karna manusia merupakan makluk yang dominan secara ekologik.
Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik, yakni :
a. Manusia dapat berkompetensi secara lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan, jika dibandingkan
dengan makluk lain yang ada di dalam ekosistem.
b. Manusia mampu memberikan pengaruh yang
besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organsme lain.
- Manusia sebagai makluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat
hubungannya dengan sikap tegak manusia yang memungkinkan ia dapat bebas
menggunakan tangannya. Disamping itu kemampuan iut erat hubunganya dengan
kemampuan penglihatan, kecekatan dan kemampuan penalaran dari otaknya yang
lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan
membuat dan menggunakan alat.
- Manusia Sebagai Penyebab Evolusi
Evolusi alamiah berlangsung
sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang di sengaja atau
tidak akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunnya jumlah
organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah, tetapi dilain pihak terdapat
organisme jenis tertentu yang jumlahnya meningkat dengan pesat terutama
varietasnya.
- Manusia sebagai makluk perampok
Manusia di kenal sebagai
mahkluk yang paling hebat dalam mengekploatasi ekosistem. Hal ini terjadi karna
sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam, sejak semula
manusia mengekploatasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
makanannya saja, tetapi juga untuk keperluan lain.Dilain pihak, manusia
cenderung untuk menanam dan mengambil tumbuhan secara berlebihan. Manusia
menanam tumbuhan kemudian memanen hasil pertaniannya dengan mengangkut biomassa
yang terdapat di permukaan dan dibawah tanah. Zat-zat hara yang
terdapat dalam biomassa ini akan menghilang dari ekosistem. Dan harus diganti
dengan melakukan pemupukan baik pupuk organik maupun anorganik untuk
mengembalikan ketersediaannya di dalam tanah sehingga dapat diperoleh hasil
pertanian yang memadai.
C.
Komponen Penyusun Ekosistem
dan Peran Komponen Ekosistem
a.
Berdasarkan sifatnya dibagi
menjadai dua yaitu:
·
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor yang meliputi semua mahluk hidup di
bumi, yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Tingkatan
organisasi dalam ekosistem, yaitu individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.
·
Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia.
b.
Berdasarkan fungsinya,
meliputi:
·
Produsen
·
Konsumen
·
Pengurai
·
Detritivor
adalah heterotrof yang mengambil zat makanan
dengan memakan detritus
(merupakan bahan organik).
c.
Peran komponen ekosistem
meliputi:
·
Menyediakan sumber daya
untuk kehidupan
·
Membentuk kondisi
lingkungan.
D.
Perlindungan dan Pengawetan
Sumber Daya Alam
• Cagar alam yaitu suatu ruang tertentu dimana seluruh isinya
seperti flora fauna dan bentang alamnya dijaga dan dilindungi.
• Menurut World Conservation Strategy pencagar alaman
mempunyai tujuan:
1)
Memelihara proses ekologi
yang esensial dan sistem pendukung kehidupan.
2)
Mempertahankan keanekaan
genetis.
3)
Menjamin pemanfaatan jenis
dan ekosistem secara berkelanjutan
E.
Bentuk-bentuk pencagaralaman
- Cagar alam yang berfungsi utama
melindungi keanekaragaman jenis flora.
- Taman nasional yang pada prinsipnya
hampir sama dengan cagar alam, tetapi didalamnya dapat dilakukan kegiatan
pembangunan yang tidak bertentangan dengan tujuan pencagaralaman.
Contohnya taman nasional ujung kulon, taman
nasional gunung leuser.
- Suaka marga satwa sebagai kawasan
yang melindungi satwa tertentu. Contohnya taman nasional pulau komodo,
- Cagar biosfer
- Hutan perburuan yang diperuntukan
bagi perburuan
- Hutan wisata
- Taman laut. Contohnya adalah taman
laut bunaken.
- Kebun raya dan kebun binatang. Contohnya
adalah kebun raya bogor
F.
Pengelolaan Ekosistem
Tropikal
Menurut Herman Haeruman (1979) kita lebih khusus akan membicarakan
pengelolaan ekosistem pertanian, ekosistem perairan, dan ekosistem hutan.
- Pengelolaan Ekosistem Pertanian
•
Menghindari penggunaan
bahan-bahan kimia berupa pupuk dan pestisida yang dalam jangka panjang dapat
mengurangi kesuburan tanah.
•
Mengembangkan sistem
pergiliran tanaman dan sistem tumpang sari.
•
Menyerasikan pembangunan
fasilitas produksi dan jasa distribusi pertanian.
- Pengelolaan Ekosistem Perairan
•
Tidak menggunakan bahan
peledak, racun, dan alat penangkap ikan lain yang kurang tepat karena dapat
mengganggu kelestarian alam.
•
Menghindari perusakan karang
dan hutan payau sejauh mungkin.
•
Meningkatkan pembinaan
pengetahuan dan teknologi pelestarian sumber perikanan.
- Pengelolaan ekosistem hutan
• Menerapkan tebang pilih di hutan tropis dan mengembangkan terus
dengan penuh disiplin agar keanekaan jenis dan mutu hutan yang telah
ditinggalkan dapat pulih kembali.
• Meningkatkan kemampuan pengelolaan aparat kehutanan, pembinaan
sistem dan prosedur pengendalian yang mantap, dan kemampuan teknologi yang
lebih baik.
• Perbaikan dalam penebangan, regenerasi serta penanaman kembali.
G.
Etika Lingkungan
Etika lingkungan berkaitan dengan sikap serta perilaku yang
bersifat objektif terhadap kelestarian lingkungan.
Prinsip yang diperlukan untuk menerapkan etika lingkungan antara
lain sebagai berikut:
•
Manusia merupakan bagian
dari lingkungan
•
Lingkungan diperuntukkan
bagi semua mahluk hidup
•
Sumber daya alam perlu
dipelihara dan pemakainnya perlu mempertimbangkan ketersediaannya di alam
•
Perbaikan kualitas kehidupan
disesuaikan dengan produksi alam
•
Aktivitas manusia
berpengaruh terhadap alam sehingga hubungan manusia dan alam harus saling
menguntungkan.
H.
Pengelolaan lingkungan
Pemanfaatan sumber daya alam harus memerhatikan tata cara
pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
• Mencapai keselaran huungan antara manusia dengan lingkungan
• Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
• Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
• Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan mendatang
• Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara
yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
I.
Undang-undang lingkungan
hidup
Undang-Undang lingkungan Hidup bertujuan untuk:
• Mencegah kerusakan lingkungan hidup
• Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
• Menindak para pelanggar yang menyebabkan rusaknya lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan Manusia dengan lingkungannya
- Manusia sebagai organisme yang
dominan secara ekologik.
Manusia memiliki peranan dalam
biosfer karna manusia merupakan makluk yang dominan secara ekologik. Terdapat 2
alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik, yakni :
a. Manusia dapat berkompetensi secara lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan, jika
dibandingkan dengan makluk lain yang ada di dalam ekosistem.
b. Manusia mampu memberikan pengaruh yang
besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organsme lain.
·
Manusia sebagai makluk
pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya
dengan sikap tegak manusia yang memungkinkan ia dapat bebas menggunakan
tangannya. Disamping itu kemampuan iut erat hubunganya dengan kemampuan
penglihatan, kecekatan dan kemampuan penalaran dari otaknya yang lebih tinggi.
Jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan
menggunakan alat.
·
Manusia Sebagai Penyebab
Evolusi
Evolusi alamiah berlangsung sangat
lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang di sengaja atau tidak akan
mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunnya jumlah organisme
tertentu bahkan ada beberapa yang punah, tetapi dilain pihak terdapat organisme
jenis tertentu yang jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya.
·
Manusia sebagai makluk
perampok
Manusia di kenal sebagai mahkluk yang
paling hebat dalam mengekploatasi ekosistem. Hal ini terjadi karna sifatnya
yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam, sejak semula manusia
mengekploatasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja,
tetapi juga untuk keperluan lain.Dilain pihak, manusia cenderung untuk menanam
dan mengambil tumbuhan secara berlebihan. Manusia menanam tumbuhan kemudian
memanen hasil pertaniannya dengan mengangkut biomassa yang terdapat di
permukaan dan dibawah tanah. Zat-zat hara yang terdapat dalam
biomassa ini akan menghilang dari ekosistem. Dan harus diganti dengan melakukan
pemupukan baik pupuk organik maupun anorganik untuk mengembalikan
ketersediaannya di dalam tanah sehingga dapat diperoleh hasil pertanian yang
memadai.