Penyakit
AIDS
Penyebab
AIDS merupakan
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu
penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang
sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan
tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah
sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel
CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa
sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.Tanpa kekebalan
tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak
berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia
meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika tubuh manusia
terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit
AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi
virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.
• Cara Penularan virus HIV AIDS
1. Melalui darah.
misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum
suntik, dsb.
2. Melalui cairan
semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan
badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral
sex, dsb
3. Melalui cairan vagina
pada Wanita.misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman,
pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.
4. Melalui Air Susu Ibu
(ASI).misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI
pasangannya, dsb.
Adapun cairan tubuh
yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air
liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni
atau air kencing).
• Tanda
dan Gejala Penyakit AIDS
Seseorang yang terkena
virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang
khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya
tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik,
orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan
kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang
berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji
Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang
berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan gejala
yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini
:
1. Saluran pernafasan.
Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan
demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia).Tidak jarang diagnosa
pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan.
Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu
makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan
kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh.
Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan
berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein
dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga
karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang
mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan.
Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan,
sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon
anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan
nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang,
selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5. System Integument
(Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex)
atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang
menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi
jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit
lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6. Saluran kemih dan
Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada
vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV.Luka pada saluran
kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih
banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS
wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai
istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak
teratur (abnormal).
• Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS
Kendatipun dari
berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun
hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin
yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun
tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu
memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang
diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan
kematian.
Kita semua diharapkan
untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan
bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan
berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.
Cara
Mencegah HIV / AIDS
Pencegahan HIV / AIDS adalah
cara terbaik untuk mengurangi penyebaran infeksi HIV. Berikut adalah beberapa
cara yang efektif untuk mencegah HIV dan AIDS:
a)
Hindari Kontak dengan Darah yang
terinfeksi HIV
b)
Cara yang paling umum untuk menularkan
HIV adalah melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV.
Transfusi, atau kontak dengan luka, dapat menyebabkan virus menyebar dari satu
orang ke orang lain. Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari
melalui tes darah dan menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif
terinfeksi HIV, jika Anda harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS,
pastikan untuk memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.
c)
Hati-hati dengan Jarum suntik dan
peralatan Bedah
d)
Obat infus, jarum suntik dan peralatan
tato dapat menjadi sumber infeksi HIV. Jarum tato senjata,, dan pisau cukur
adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah orang yang terinfeksi.
Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan jarum
dan peralatan bedah:
e)
Jangan menggunakan kembali Alat suntik
sekali pakai.
f)
Bersihkan dan cuci peralatan bedah
sebelum menggunakannya.
g)
Jika Anda ingin tato, pastikan itu
dilakukan oleh sebuah toko tato bersih dan sanitasi.
h)
Hindari penggunaan obat-obat terlarang
dan zat yang dikendalikan intravena.
i)
Gunakan Kondom
j)
Cara lain untuk penularan HIV adalah
melalui kontak seksual tidak terlindungi. kondom adalah baris pertama
pertahanan Anda untuk menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk
menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi
kemungkinan terinfeksi HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi
menular seksual lainnya. kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga
dapat menggunakan kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan
pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.
k)
Hindari Seks Bebas
l)
HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk
orang dengan banyak pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan
seksual, Anda secara dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau
mendapatkan AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan
kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia pada
pasangan seksual Anda.
cara
mengobati penyakit hiv aids
Pengobatan HIV
-AIDS pada dasarnya meliputi aspek Medis Klinis ,Psikologis dan Aspek Sosial.
Aspek Medis meliputi :
1.
Pengobatan Suportif.
2.
Pencegahan dan pengobatan infeksi Oportunistik.
3.
Pengobatan Antiretroviral.
Suportif
Penilaian gizi penderita sangat perlu
dilakukan dari awal sehingga tidak terjadi hal hal yang berlebihan dalam pemberian nutrisi atau
terjadi kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan perburukan keadaan penderita
dengan cepat.
Penyajian makanan hendaknya bervariatif
sehingga penderita dapat tetap berselera makan. Bila nafsu makan penderita
sangat menurun dapat dipertimbangkan pemakaian obat Anabolik Steroid.
Proses Penyedian
makanan sangat perlu diperhatikan. agar pada saat proses tidak terjadi
penularan yang fatal tanpa kita sadari.Seperti misalnya pemakaian alat-alat
memasak, pisau untuk memotong daging tidak boleh digunakan untuk mengupas buah,
hal ini di maksudkan untuk mencegah terjadinya penularan Toksoplasma. begitu
juga sebaliknya untuk mencegah penularan jamur.
Pencegahan infeksi oportunisti
Meliputi
penyakit infeksi Oportunistik yang sering terdapat pada penderita infeksi
HIV dan AIDS.
1.
Tuberkulosis
Sejak
epidemi AIDS maka kasus TBC meningkat kembali.
Dosis
INH 300 mg setiap hari dengan vit B6 50 mg paling tidak untuk masa satu tahun.
2.
Toksoplasmosis
Sangat perlu
diperhatikan makanan yang kurang masak terutama daging yang kurang matang. Obat : TMP-SMX
1 dosis/hari
3.
CMV
Virus ini dapat menyebabkan Retinitis dan
dapat menimbulkan kebutaan, Ensefalitis, Pnemonitis pada paru, infeksi saluran
cernak yang dapat menyebakan luka pada usus. Obat :
Gansiklovir kapsul 1 gram tiga kali sehari.
4.
Jamur
jamur yang
paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah jamur Kandida.
Obat :
Nistatin 500.000 u per hari
Flukonazol
100 mg per hari.
cara
mengobati penyakit hiv aids
Xamthone Plus adalah alternatif terbaik untuk
mengobati penyakit hiv aids dengan aman dan tanpa efek samping.Xamthone plus
terbuat dari bahan alami yaitu jus kulit manggis yang tidak mengandung bahan
kimia.Bahkan untuk pengawetnya pun terbuat dari bahan alami berupa madu murni
yang juga sangat berkhasiat untuk kesehatan. Xamthone plus terbukti sebagai
obat yang tepat dijadikan alternatif untuk mengobati hiv aids.
Untuk meningkatkan daya
tahan tubuh penderita HIV/AIDS dapat digunakan obat ARV (Anti Retro Viral) yang
akan mengurangi jumlah virus dalam tubuh penderita. Dan beberapa pengidap
HIV/AIDS telah membuktikan bahwa mereka dapat menjalani kehidupan normal
setelah mengkonsumsi ARV secara teratur.Hanya saja obat ini hanya bersifat
memperpanjang umur penderita dan penyakit HIV/AIDS tetap belum dapat
disembuhkan.
Berikut ini beberapa
jenis obat-obatan yang dikenal di dunia kedokteran yang digunakan untuk
menyembuhkan penderita HIV/AIDS:
1. AZT (Azidothymtdine), obat ini
diperkirakan mampu menahan perkembangan virus, namun mengandung efek samping
yakni penderita akan mengalami kerusakan tulang sumsum dan menderita anemia
berat.
2. DDI (Discoxyycitidine), cara kerja obat
ini hampir sama dengan AZT. Obat ini telah diuji coba dan tidak menimbulkan
efek samping yang fatal.
3. DDC (zalcitabine), obat ini dapat
menahan perkembangan virus AIDS.
4. M-HAD (Meiji Humin Derivetize
Al-Bumin). Ramuan obat hasil penelitian para ahli dari Jepang ini merupakan
gabungan antara Carbodimine Humin dan Suceiny lated Human Al-Bumin yang
terkandung dalam darah manusia, M-HAD kabarnya mampu menyingkirkan sel-sel
tubuh yang digerogoti HIV dengan tidak membahayakan limfosit normal penderita
HIV/AIDS.
5. Tachyplesin, merupakan cairan kimia
yang diambil dari hewan sejenis kepiting yang dinamakan T-220. Ramuan ini telah
diuji coba pada tikus dengan hasil yang sangat memuaskan. Obat yang juga temuan
para ahli dari Jepang ini masih menimbulkan efek samping seperti penggunaan
obat AZT.