HALAMAN PENTING

Senin, 30 Desember 2013

Penyakit AIDS

Penyakit AIDS

Penyebab
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.
Cara Penularan virus HIV AIDS
1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.
2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb
3. Melalui cairan vagina pada Wanita.misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.
4. Melalui Air Susu Ibu (ASI).misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.
Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).
•  Tanda dan Gejala Penyakit AIDS
Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia).Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV.Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
•  Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS
Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.
Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.
Cara Mencegah HIV / AIDS
Pencegahan HIV / AIDS adalah cara terbaik untuk mengurangi penyebaran infeksi HIV. Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mencegah HIV dan AIDS:
a)      Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV
b)      Cara yang paling umum untuk menularkan HIV adalah melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau kontak dengan luka, dapat menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang lain. Transmisi dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika Anda harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.
c)      Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan Bedah
d)      Obat infus, jarum suntik dan peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi HIV. Jarum tato senjata,, dan pisau cukur adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah orang yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan jarum dan peralatan bedah:
e)      Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
f)        Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
g)      Jika Anda ingin tato, pastikan itu dilakukan oleh sebuah toko tato bersih dan sanitasi.
h)      Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan intravena.
i)        Gunakan Kondom
j)        Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak seksual tidak terlindungi. kondom adalah baris pertama pertahanan Anda untuk menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual lainnya. kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga dapat menggunakan kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.
k)      Hindari Seks Bebas
l)        HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk orang dengan banyak pasangan seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual, Anda secara dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau mendapatkan AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia pada pasangan seksual Anda.
cara mengobati penyakit hiv aids
Pengobatan HIV -AIDS pada dasarnya meliputi aspek Medis Klinis ,Psikologis dan Aspek Sosial.
        Aspek Medis meliputi :
           1.   Pengobatan Suportif.
           2.   Pencegahan dan pengobatan infeksi Oportunistik.
           3.   Pengobatan Antiretroviral.
        Suportif
      Penilaian gizi penderita sangat perlu dilakukan dari awal sehingga tidak terjadi hal hal yang     berlebihan dalam pemberian nutrisi atau terjadi kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan perburukan keadaan penderita dengan cepat.
        Penyajian makanan hendaknya bervariatif sehingga penderita dapat tetap berselera makan. Bila nafsu makan penderita sangat menurun dapat dipertimbangkan pemakaian obat Anabolik Steroid.
Proses Penyedian makanan sangat perlu diperhatikan. agar pada saat proses tidak terjadi penularan yang fatal tanpa kita sadari.Seperti misalnya pemakaian alat-alat memasak, pisau untuk memotong daging tidak boleh digunakan untuk mengupas buah, hal ini di maksudkan untuk mencegah terjadinya penularan Toksoplasma. begitu juga sebaliknya untuk mencegah penularan jamur.
        Pencegahan infeksi oportunisti
Meliputi penyakit infeksi Oportunistik yang sering terdapat pada penderita infeksi HIV  dan AIDS.
        1.   Tuberkulosis
            Sejak epidemi AIDS maka kasus TBC meningkat kembali.
Dosis INH 300 mg setiap hari dengan vit B6 50 mg paling tidak untuk masa satu tahun.
        2.   Toksoplasmosis
Sangat perlu diperhatikan makanan yang kurang masak terutama daging yang  kurang matang. Obat :  TMP-SMX  1 dosis/hari
        3.   CMV
 Virus ini dapat menyebabkan Retinitis dan dapat menimbulkan kebutaan, Ensefalitis, Pnemonitis pada paru, infeksi saluran cernak yang dapat menyebakan luka pada usus. Obat  :  Gansiklovir kapsul 1 gram tiga kali sehari.
        4.   Jamur
jamur yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah jamur Kandida.
Obat  :  Nistatin  500.000 u per hari
Flukonazol 100 mg per hari.
cara mengobati penyakit hiv aids
 Xamthone Plus adalah alternatif terbaik untuk mengobati penyakit hiv aids dengan aman dan tanpa efek samping.Xamthone plus terbuat dari bahan alami yaitu jus kulit manggis yang tidak mengandung bahan kimia.Bahkan untuk pengawetnya pun terbuat dari bahan alami berupa madu murni yang juga sangat berkhasiat untuk kesehatan. Xamthone plus terbukti sebagai obat yang tepat dijadikan alternatif untuk mengobati hiv aids.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita HIV/AIDS dapat digunakan obat ARV (Anti Retro Viral) yang akan mengurangi jumlah virus dalam tubuh penderita. Dan beberapa pengidap HIV/AIDS telah membuktikan bahwa mereka dapat menjalani kehidupan normal setelah mengkonsumsi ARV secara teratur.Hanya saja obat ini hanya bersifat memperpanjang umur penderita dan penyakit HIV/AIDS tetap belum dapat disembuhkan.

Berikut ini beberapa jenis obat-obatan yang dikenal di dunia kedokteran yang digunakan untuk menyembuhkan penderita HIV/AIDS:
1.         AZT (Azidothymtdine), obat ini diperkirakan mampu menahan perkembangan virus, namun mengandung efek samping yakni penderita akan mengalami kerusakan tulang sumsum dan menderita anemia berat.
2.         DDI (Discoxyycitidine), cara kerja obat ini hampir sama dengan AZT. Obat ini telah diuji coba dan tidak menimbulkan efek samping yang fatal.
3.         DDC (zalcitabine), obat ini dapat menahan perkembangan virus AIDS.
4.         M-HAD (Meiji Humin Derivetize Al-Bumin). Ramuan obat hasil penelitian para ahli dari Jepang ini merupakan gabungan antara Carbodimine Humin dan Suceiny lated Human Al-Bumin yang terkandung dalam darah manusia, M-HAD kabarnya mampu menyingkirkan sel-sel tubuh yang digerogoti HIV dengan tidak membahayakan limfosit normal penderita HIV/AIDS.

5.         Tachyplesin, merupakan cairan kimia yang diambil dari hewan sejenis kepiting yang dinamakan T-220. Ramuan ini telah diuji coba pada tikus dengan hasil yang sangat memuaskan. Obat yang juga temuan para ahli dari Jepang ini masih menimbulkan efek samping seperti penggunaan obat AZT.

0 komentar:

Posting Komentar