HALAMAN PENTING

Jumat, 15 Maret 2013

ARTIKEL MENYIMAK



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Sebagian besar proses pembelajaran di Sekolah Dasar menggunakan bahan bacaan apalagi untuk kelas rendah. Semua itu dilakukan dengan cara menyimak, Seorang siswa dikatakan bisa menyimak yang baik jika mereka tahu isi pembicaraan. Agar mengerti isi pembicaraan tersebut, harus mengerti apa itu menyimak, efektifitas menyimak, dan lain-lain. Seorang guru pun harus tahu jenis-jenis menyimak itu, karena cara mentimak dari anak satu, dan anak yang lain pun berbeda, ada yang diam tetapi dia menyimak, ada pula menyimak tetapi aktif. Oleh karena itu, pokok bahasan materi ini sangat diperlukan untuk dipahami bagi calon atau para guru Sekolah Dasar, bahkan para siswanya.   
B.       Tujuan
Setelah mempelajari pokok bahasan keterampilan menyimak ini, diharapkan anda atau para calon guru Sekolah Dasar mampu Memahami apa itu menyimak, jenis-jenis menyimak, tujuan menyimak dan lebih memahami keterampilan menyimak yang lain.
C.       Rumusan Masalah
1.      Apa menyimak itu?
2.      Apa tujuan menyimak?
3.      Apa sajakan jenis-jenis menyimak?
4.      Bagaimana prinsip-prinsip peningkatan kemampuan menyimak?
5.      Bagaimana ciri seorang penyimak ideal?



BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Menyimak
Menyimak berbeda dengan mendengar dan mendengarkan. Mendengar biasanya terjadi secara kebetulan, tiba-tiba dan tidak diduga sebelumnya. Karena itu kegiatan mendengar tidak direncanakan, hal ini terjadi secara kebetulan. Mendengarkan setingkat lebih tinggi tarafnya dari mendengar, bila dalam peristiwa mendengar belum ada faktor kesengajaan, maka dalam peristiwa mendengarkan faktor kesengajaan sudah ada. Sedangkan dalam peristiwa menyimak sudah ada faktor kesengajaan. Faktor pemahaman merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak, bahkan lebih dari itu faktor perhatian, penilaian pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak. Jadi menyimak adalah suatu proses yang mencangkup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung didalamnya. Menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, bahkan situasi yang menyertai bunyi bahasa yang disimakpun harus diperhitungkan dalam menentukan maknanya. (Djago Tarigan, 1990:5).
Ada sejumlah komponen yang terlibat dalam ketrampilan menyimak antara lain:
·           Pembedaan bunyi-bunyi bahasa
·           Pengenalan kata-kata (kosakata)
·           Pengindentifikasian kelompok-kelompok kata yang gramatikal
·           Pengidentifikasian satuan-satuan pragmatis – ekspresi dan seperangkat ujaran yang berfungsi sebagai satu kesatuan untuk menciptakan makna.
·           Penghubungan antara penanda limistik dan para linguistik (intonasi dan tekanan) dan antara penanda linguistik dan non linguistik (gerakan tubuh dalam situasi tertentu) untuk membangun makna.
·           Penggunaan latar belakang pengetahuan (apa yang telah diketahui tentang isi atau bahan simakan) dan konteks (apa yang telah diujarkan), untuk memprediksi makna.
·           Pengingatan kata-kata atau ide-ide yang penting (Rost, 1990:6)
Menyimak adalah suatu proses. Proses itu terbagi atas tahap-tahap, yakni:
1.      Mendengar
2.      Mengidentifikasi
3.      Menginterpretasi
4.      Memahami
5.      Menilai
6.      Menanggapi
B.       Tujuan Menyimak
Secara umum tujuan menyimak adalah menangkap, memahami, dan menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.Tujuan tersebut dapat dirinci berdasarkan aspek yang ditekankan menjadi:
1.       Mendapatkan fakta
2.      Menganalisis fakta
3.      Mengevaluasi fakta
4.      Mendapatkan inspirasi
5.      Menghibur diri
6.      Meningkatkan kemampuan berbicara
Disamping tujuan yang sudah dijelaskan di atas ada lagi tujuan menyimak yang lain, yakni untuk meningkatkan ketrampilan berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seorang pembicara pada segi:
1.      Cara mengorganisasikan bahan pembicaraan
2.      Cara penyampaian bahan pembicaraan
3.      Cara memikat perhatian pendengar
4.      Cara mengarahkan perhatian pendengar
5.      Cara menggunakan alat-alat bantu seperti mikrofon, alat peraga dan sebagainya.
6.      Cara memulai dan mengakhiri pembicaraan
C.       Jenis Menyimak
Menyimak dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal:
a.       Berdasarkan sumber suara menyimak dibedakan menjadi:
1)        Intrapersonal listening (menyimak diri sendiri)
2)        Interpersonal listening ( menyimak orang lain)
b.      Berdasarkan taraf aktivitas penyimak, menyimak dapat dibedakan menjadi:
1)        Silent listening (menyimak taraf rendah) yaitu penyimak memperhatikan dengan sungguh-sungguh mengangguk-angguk, senyum, tertawa, mereaksi dengan ucapan pendek (ya atau tidak).
2)        Active listening (menyimak taraf tinggi) penyimak telah mengutarakan hasil simakan yang berbentuk persetujuan, ketidaksetujuan, gagasan, pertanyaan, tanggapan, dan lain-lain.

c.       Berdasarkan taraf hasil simakan, menyimak dapat dibedakan menjadi:
1)      Menyimak tanpa mereaksi yaitu penyimak mendengar sesuatu berupa suara atau teriakan, namunyang bersangkutan tidak memberikan reaksi apa-apa. Suara masuk ke telinga kiri keluar dari telinga kanan.
2)      Menyimak terputus-putus yaitu penyimak sebentar menyimak sebentar tidak menyimak, kemudian meneruskan menyimak lagi dan sterusnya. Pikiran penyimak bercabang tidak terpusat pada bahan simakkan.
3)      Menyimak terpusat yaitu pikiran penyimak terpusat dengan sesuatu, misalnya pada aba-aba, untuk mengetahui bila saatnya mengerjakan sesuatu.
4)      Menyimak pasif, menyimak pasif hampir sama dengan menyimak tanpa mereaksi. Dalam menyimak pasif sudah ada reaksi walau sedikit.
5)      Menyimak dangkal yaitu menyimak yang hanya menangkap sebagian isi simakkannya. Bagian-bagian yang  penting tidak disimak, mungkin karena sudah tahu, menyetujui atau menerima.
6)      Menyimak untuk membandingkan yaitu penyimak menyimak sesuai pesan, kemudian membandingkan isi pesan iti dengan pengalaman dan pengetahuan, penyimak yang relevan.
7)      Menyimak organisasi materi yaitu penyimak berusaha mengetahui organisasi materi yang disampaikan pembicara, ide pokoknya beserta detail penunjangnya.
8)      Menyimak kritis yaitu penyimak menganalisis secara kritis terhadap materi yang disampaikan pembicara.
9)      Menyimak kreatif dan apresiatif  yaitu penyimak memberikan respons mental dan fisik yang asli terhadap bahan simakan yang diterima.

d.      Berdasarkan taraf hasil simakan dan ketrampilan khusus yang diperlukan dalam menyimak, menyimak dapat dibedakan menjadi:
1.      Menyimak marginal yaitu menyimak sekelumit, sambilan.
2.      Menyimak apresiatif yaitu penyimak larut dalam bahan yang disimaknya.
3.      Menyimak atentif yaitu penyimak paham benar isi bahan simakan.
Ciri-cirinya adalah:
a)             guru dan para pembelajar melakukan interaksi tatap muka;
b)            guru memanfaatkan gambar atau topik-topik yang konkret;
c)             para pembelajar menyimak ‘penggalan kalimat’;
d)            para pembelajar memberikan respons secara langsung.

4.      Penyimak analisis yaitu penyimak paham bahan simakan, penyimak menganalisis bahan, struktur, bahasa dari berbagai sudut dengan cara kritis.

e.       Berdasarkan cara penyimakan, menyimak dapat dibedakan menjadi:
1.      Menyimak intensif yaitu penyimak memahami secara teliti, penyimak intensif mencakup menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak eksploratif, menyimak introgatif.
Ciri-ciri penyimak intensif adalah:
a)               para pembelajar belajar secara individual;
b)              para pembelajar dapat menyimak sebanyak mungkin;
c)               guru memberikan umpan balik pada masalah ketepatan pemakaian bahasa.
2.      Menyimak ekstensif  yaitu memahami isi bahan simakan secara sepintas, meliputi: menyimak sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, menyimak pasif.


f.        Berdasarkan tujuan menyimak, menyimak dapat dibedakan menjadi:
1.      Menyimak sederhana, terjadi dalam percakapan dengan teman atau bertelepon.
2.      Menyimak diskriminatif yaitu menyimak untuk membedakan suara, perubahan suara seperti membedakan suara burung, suara mobil, suara orang dalam senang, marah atau kecewa.
3.      Menyimak informatif  yaitu Menyimak untuk mencari informasi seperti menyimak pengumuman, jawaban pertanyaan, mendaftar ide dan sebagainya.
4.      Menyimak literatur yaitu menyimak untuk mengorganisasikan ide seperti  penyusunan materi dari berbagai sumber.
5.      Menyimak santai yaitu menyimak untuk tujuan kesenangan misalnya pembacaan puisi, cerita pendek, rekaman, dagelan atau lawak.
6.      Menyimak kritis yaitu menyimak untuk mengetahui tujuan pembicaraan yang tersirat.

D.       Prinsip-prinsip peningkatan kemampuan menyimak.
1.      Cara yang dilakukan oleh para pembelajar untuk terlibat dengan kegiatan menyimak , mencoba memahami isi atau bahan simakan, dan mencoba meningkatkan kemampuan menyimak yang disebut gaya belajar.
2.      Kemampuan menyimak, meningkat melalui interaksi tatap muka. Melalui interaksi dalam bahasa indonesia, pembelajar memiliki kesempatan untuk mendapatkan masukan bahasa yang baru dan kesempatan untuk mengecek kemampuan menyimaknya sendiri. Interaksi tatap muka menyediakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan memeknai bahan simakan.
3.      Kemampuan menyimak meningkat melalui pemusatan perhatian pada makna dan upaya mempelajari bahan yang penting dan baru dalam bahasa sasaran.
4.      Kemapuan menyimak meningkat melalui kegiatan pemahaman. Dengan memusatkan perhatian pada tujuan;tujuan khusus menyimak, para pembelajar memiliki kesempatan untuk menilai dan merevisi apa yang telah mereka capai.
5.      Kemampuan menyimak meningkat melalui perhatian terhadap kecermatan dan analisis bentuk. Dengan belajar memahami bunyi-bunyi dan kata-kata secara cermat pada saat melakukan aktivitas yang berorientasi pada makna, para pembelajar dapat memperoleh kemajuan. Dengan belajar mendengarkan bunyi-bunyi dan kata-kata secara cermat, mereka memperoleh keyakinan dalam memahami bahan simakan. (Rost, 1991:7).
E.        Ciri penyimak ideal
     Penyimak dapat dikatan sebagai penyimak ideal apabila penyimak tersebut memenuhi kriteria, kriteria berikut:
1.      Sikap fisik dan mental
2.      Dapat berkonsentrasi dengan baik
3.      Memiliki motivasi yang tinggi
4.      Bersifat objektif
5.      Dapat menyimak secara menyeluruh tak terputus-putus.
6.      Dapat menghargai pembicara dan tak menganggap enteng
7.      Mampu menyeleksi bahan simakan dengan jitu
8.      Bersungguh-sungguh
9.      Kenal arah pembicaraan
10.  Dapat mengadakan kontak dengan pembicara
11.  Mampu merangkum hasil simakan
12.  Mampu menilai, menginterpretasikan
13.  Mampu memberi respon

BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Menyimak dapat diartikan sebagai suatu proses yang mencangkup kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi bunyi bahasa, menginterpretasikan, menilai dan mereaksi atas makna kandungan di dalamnya. Menyimak berbeda dengan mnedengar maupun mendengarkan.  Kegiatan menyimak ini melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan dan pengertian.  Menyimak adalah salah satu sarana untuk menjaring suatu informasi, yang bisa dilakukan seperti dengan mendengarkan siaran radio,  siaran tv,  pembicara dalam suatu diskusi, seminar, konvensi atau pertemuan ilmiah. Tujuan menyimak adalah menangkap, memahami, dan menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.


1 komentar:

sule mengatakan...

izin copy

Posting Komentar