HALAMAN PENTING

Rabu, 30 Januari 2013

Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio


Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio
A.     Pengertian dan Karakteristik Bahan Pembelajaran Audio
Bahan pembelajaran audio dapat diartikan  bahan Belajar atau materi pelajaran yang  direkam pada pita magnetik/kaset audio atau Compact disk (CD) yang dapat  didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder atau CD player. Program kaset audio/CD  ini dapat dipakai untuk  belajar secara perorangan/individual, kelompok, maupun klasikal.

Kelebihan bahan belajar kaset audio/CD antara lain sebagai berikut. 
1.      Memiliki fungsi ganda yaitu untuk merekam, menampilkan rekaman, dan menghapusnya.
2.      Dapat diputar berulang-ulang
3.      Dapat digunakan untuk belajar secara perorangan/mandiri maupun kelompok
4.      Mudah diperbanyak dan didistribusikan
5.      Mudah digunakan
6.      Praktis, karena mudah dibawa-bawa
7.      Pesan/materi pelajaran sudah tetap dan terpateri 8. Suasana dan perilaku pendengar dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik dan efek suara. 

Keterbatasan bahan belajar kaset audio/CD seperti:
1.      Komunikasi satu arah
2.      Hanya mengandalkan indra pendengaran
3.      Biaya pengadaan untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal
4.      Sulit melakukan perbaikan, karena perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman baru
5.      Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian materi verbal.
6.      Daya jangkaunya terbatas 

B.     Format Program Audio 
1.      Uraian (talk)
Uraian dapat berupa program yang berdiri sendiri atau dapat pula menjadi bagian program/komponen pokok dari suatu acara yang disajikan dalam bentuk lain. Sifat mendasar dari uraian adalah pembicaraan, yang dimaksudkan untuk memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan, sehingga pesan yang disampaikan mudah dimengerti.
2.      Wawancara
Wawancara merupakan format program audio yang menampilkan dua pihak yang melakukan pembicaraan. Pihak pertama yaitu pewawancara yaitu orang yang bertugas mewawancarai pihak lain untuk mencari/memperoleh informasi dari seorang atau suatu kelompok melalui Tanya jawab. Pihak kedua yaitu orang yang diwawancarai.
3.      Diskusi 
Diskusi merupakan format program audio yang menampilkan beberapa orang yang mempunyai ide atau pendapat yang berbeda dalam memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi biasanya dipimpin seorang moderator.
4.      Dialog
Dialog yaitu percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Agar dialog dapat berjalan dengan baik, maka pelaku dalam dialog itu harus seimbang dalam pengalamannya, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosialny.
a.       Drama/sandiwara
Drama merupakan sebuah ceritera/kisah yang dramatis, dalam arti menampilkan reaksi orang-orang apabila dihadapkan kepada suatu konflik.  Struktur dasar penulisan format drama meliputi empat tahap yaitu tahap pemaparan/eksposisi, penggawatan/kritis, tahap klimak, dan tahap peleraian/anti klimak.
b.      Ceritera (story) Story atau ceritera merupakan salah satu format program audio yang bentuknya mirip dengan uraian yaitu pada umumnya pesan diucapkan oleh satu orang hanya saja pesan yang disampaikan berupa kisah atau ceritera. 

C.     Penulisan Naskah Audio 
1.      Istilah-istilah Teknis dalam Penulisan Naskah Audio
a.       ANNX : singkatan dari Announcer, yaitu penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa suatu acara/program akan disampaikan.
b.      NAR :  singkatan dari narrator, yaitu hampir sama dengan announcer, hanya saja kalau apa yang disampaikan narrator sudah memasuki materi program, atau pemandu penyampaian materi.
c.       FX :  singkatan dari sound effect, yaitu bunyi selain suara manusia dan musik.
d.      FI :  Fade In, yaitu bunyi musik atau sound effect yang dimulai dengan suara halus  kemudian mengeras.
e.       FU :  singkatan dari Fade Up, yaitu bunyi musik yang masuk mengeras dengan segera.
f.        FO :  singkatan dari Fade Out, yaitu musik atau bunyi-bunyi perlahan-lahan hilang.
g.       HU :  Hold Up, yaitu bunyi tetap beradapada posisi keras.
h.       Hold Under :  Bunyi ditetapkan berada pada posisi rendah
i.         Cross Fade :  Musik atau suara yang terdahulu perlahan-lahan menurun sementara suarasuara baru perlahan-lahan naik, sampai suara yang lama menghilang. Dan suara yang baru mengeras.
j.        On mike :  Berbicara dekat dengan dengan mikrofon  
k.      Off Mike :  berbicara dekat dengan mikrofon.
l.         Fading On : pembicaraan sambil mendekat ke mikrofon.
m.     Fading Off :  Pembicaraan sambil menjauh dari mikrofon. 
2.      Beberapa Petunjuk untuk Menulis Naskah Audio
a.       Bahasa yang digunakan yaitu bahasa percakapan, bukan bahasa tulis.
b.      Gunakan kata-kata/kalimat sehari-hari dan mudah dimengerti oleh sebagian besar  pendengar
c.       Hindari kalimat-kalimat yang terlalu panjang, karena kalimat-kalimat yang panjang    sulit unutk ditangkap oleh telinga kita.
d.      Gunakan kalimat tunggal dan kalimat deskriptif. 
e.       Gunakan kalimat/kata-kata yang akrab, kita seolah-olah berbicara secara berhadap-     hadapan. 
3.      Langkah-langkah Penulisan Naskah Audio
a.       Menentukan Topik 
Hal yang perlu dipahami penulis naskah  dalam menentukan topik yaitu materinya harus memiliki sifat auditif. 
b.      Melakukan Riset Pendengar/Audience
Riset pendengar dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik calon pendengar kita. Karakteristik pendengar sangat penting untuk diketahui seorang penulis naskah, karena ketepatan dalam mengidentifikasi karakteristik/sifat-sifat pendengar, dan menentukan tingkat efektivitas/pemahaman pesan yang disampaikannya.
c.       Merumuskan Tujuan/kompetensi
Penetapan tujuan atau kompetensi serta indikator keberhasilan sangat penting dilakukan seorang penulis naskah sebelum menulis naskah agar penulis naskah memiliki arah yang jelas, sehingga dalam penyajian program dapat diikuti oleh pendengar dengan baik dan dapat diukur keberhasilannya
d.      Menentukan Pokok-pokok materi
Dalam menentukan materi program, penulis naskah cukup menuangkan kerangka isi/pokok-pokok materi penting yang akan dibahas secara sistematis. Uraian tentang pokok-pokok materi ini selanjutnya dijabarkan menjadi sebuah ringkasan ceritera pendek yang menggambarkan seluruh materi yang diaudiokan/dikasetkan. Ringkasan ceritera yang biasa dinamakan sinopsis. Kemudian sinopsis dijabarkan lagi menjadi treatment.   
e.       Menulis draft Naskah Audio 
Setelah sinopsis dan treatment dijabarkan, penulis naskah dapat memulai menuangkan materi ke dalam fullscript/naskah penuh program kaset audio. penulis naskah dapat memulai menuangkan materi ke dalam fullscript program kaset audio. Secara teknis dalam menulis naskah lembaran kertas dibagi dua yaitu sebelah kiri dan kanan. Sebelah kiri berisi hal-hal petunjuk seperti pelaku, musik dan efek suara/sound effect (FX) sedangkan sebelah kanan berisi narasi yang akan direkam. Adapun formatnya dapat digambarkan sebagai berikut:
    
Setelah draft naskah disusun, maka agar diperoleh hasil yang lebih baik, maka perlu dilakukan review naskah. Riview naskah dilakukan oleh berapa unsur  seperti penulis naskah,  ahli bidang studi, ahli media, dan pihak terkait lainnnya
 
D.    Prosedur Produksi Bahan Pembelajaran Audio 
1.      Penyusunan naskah
Langkah awal yang perlu dilakukan dalam memproduksi bahan pembelajaran audio yaitu menyusun naskah. Agar diperoleh naskah yang baik, maka dapat dibuat draftnya terlebih dahulu baru dilakukan pengetikan.  
2.      Perbanyakan Naskah
Naskah yang telah selesai disusun dan sudah baik, kemudian diperbanyak/digandakan sesuai kebutuhan.
3.      Latihan
Secara umum latihan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu latihan kering (dry rehearsal) dan dan latihan basah (wet rehearsal). Latihan kering yaitu latihan yang dilakukan di luar studio. Pada kegiatan ini para pemain berlatih berbagai hal seperti membaca dan berdialog dengan pemain lain sesuai yang tertulis dalam naskah. Sedangkan latihan basah lebih ditekankan pada latihan beklerja sama antara pemain dengan para teknisi. 
4.      Rekaman
Langkah terakhir dari produksi yaitu rekaman. Rekaman pada tahap awal yaitu rekaman yang dilakukan dengan menggunakan open reel.  Setelah itu dilakukan editing, kemudian dibuat masternya, dan selanjutnya dibuat duplikatnya sesuai kebutuhan. Dari uraian di atas, jika digambarkan dalam skema akan tampak sebagai berikut:










 

0 komentar:

Posting Komentar