Menurut Erikson
Dalam bukunya Childhood and Society, Erikson membagi fase
dan tugas perkembangan, sebagai berikut :
Masa bayi (0 - 1 ½ tahun) à pada masa ini disebut sebagai
masa saat kepercayaan harus ditanamkan, masa si anak harus belajar bahwa dunia merupakan
tempat yang baik baginya, dan masa ia belajar menjadi optimis mengenai
kemungkinan-kemungkinan mencapai kepuasan.
Masa toddler (1 ½ - 3 tahun) à pada masa ini anak mulai
memisahkan diri dan bergerak bebas, melakukan sesuatu sendiri dan menganggap
bahwa semua barang adalah miliknya.
Awal masa kanak-kanak (4-7 tahun) à pada tahap ini anak
sudah memulai untuk berinteraksi dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan
teman sepermainannya.
Akhir masa kanak-kanak (8–11 tahun) à masa untuk berkelompok
dan berorganisasi dan penerimaan oleh teman-teman seusianya menjadi hal yang
penting.
Awal masa remaja (12–15 tahun) à masa pada saat si anak
telah mengalami perubahan menjadi seorang remaja yang mulai memikirkan diri
sendiri. Masa ini adalah masa-masa saat anak pada tahap labil. Jika tidak
diberi pengarahan oleh orang tua dengan baik dia akan menjadi remaja yang salah
dalam memilih teman dan dapat terpengaruh oleh lingkungan yang tidak baik.
Masa remaja yang sejati (16–18 tahun) à masa yang sudah
memikirkan untuk pemilihan tujuan hidup yang akan diinginkannya kelak. Sudah
mulai untuk memikirkan jalan untuk masa depannya.
Awal masa dewasa (19–25 tahun) à kemandirian menjadi hal
yang penting pada masa ini. Sudah memulai untuk mengurus segala sesuatunya
sendiri dan tidak bergantung pada orang tua.
Kedewasaan dan masa tua (25 tahun ke atas) à masa dewasa
merupakan fase menciptakan yang selalu dihadapkan pada adanya stagnasi. Masa
ini ditandai dengan adanya perhatian yang tercurah pada anak-anak, keahlian produktif,
keluarga dan pekerjaan.
Untuk awal masa kanak-kanak 4-7 tahun
Dalam pembelajaran Guru menggunakan metode pembelajaran yang
membantu siswa berinteraksi dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan
temannya yaitu menggunakan metode pembelajaran diskusi, ataupun kooperatif
learning sehingga siswa akan bisa saling berinteraksi.
Akhir masa kanak-kanak (8-11 tahun)
Dalam pembelajaran di kelas guru menggunakan metode
pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkelompok misalnya menggunakan metode
pembelajaran diskusi , cooperatif learning. Dan dalam mengerjakan tugas ataupun
PR guru membuat kelompok-kelompok belajar sehingga siswa akan lebih banyak dan
sering untuk berinteraksi dan berkelompok.
0 komentar:
Posting Komentar