HALAMAN PENTING

Jumat, 07 Juni 2013

Fase dan Tugas Perkembangan Menurut Erikson

Menurut Erikson
Dalam bukunya Childhood and Society, Erikson membagi fase dan tugas perkembangan, sebagai berikut :

Masa bayi (0 - 1 ½ tahun) à pada masa ini disebut sebagai masa saat kepercayaan harus ditanamkan, masa si anak harus belajar bahwa dunia merupakan tempat yang baik baginya, dan masa ia belajar menjadi optimis mengenai kemungkinan-kemungkinan mencapai kepuasan.

Masa toddler (1 ½ - 3 tahun) à pada masa ini anak mulai memisahkan diri dan bergerak bebas, melakukan sesuatu sendiri dan menganggap bahwa semua barang adalah miliknya.
Awal masa kanak-kanak (4-7 tahun) à pada tahap ini anak sudah memulai untuk berinteraksi dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan teman sepermainannya.

Akhir masa kanak-kanak (8–11 tahun) à masa untuk berkelompok dan berorganisasi dan penerimaan oleh teman-teman seusianya menjadi hal yang penting.

Awal masa remaja (12–15 tahun) à masa pada saat si anak telah mengalami perubahan menjadi seorang remaja yang mulai memikirkan diri sendiri. Masa ini adalah masa-masa saat anak pada tahap labil. Jika tidak diberi pengarahan oleh orang tua dengan baik dia akan menjadi remaja yang salah dalam memilih teman dan dapat terpengaruh oleh lingkungan yang tidak baik.

Masa remaja yang sejati (16–18 tahun) à masa yang sudah memikirkan untuk pemilihan tujuan hidup yang akan diinginkannya kelak. Sudah mulai untuk memikirkan jalan untuk masa depannya.
Awal masa dewasa (19–25 tahun) à kemandirian menjadi hal yang penting pada masa ini. Sudah memulai untuk mengurus segala sesuatunya sendiri dan tidak bergantung pada orang tua.

Kedewasaan dan masa tua (25 tahun ke atas) à masa dewasa merupakan fase menciptakan yang selalu dihadapkan pada adanya stagnasi. Masa ini ditandai dengan adanya perhatian yang tercurah pada anak-anak, keahlian produktif, keluarga dan pekerjaan.

Upaya yang dapat dilakukan guru untuk menyikapi masa perkembangan anak
Untuk awal masa kanak-kanak 4-7 tahun
Dalam pembelajaran Guru menggunakan metode pembelajaran yang membantu siswa berinteraksi dengan orang lain dan menyesuaikan diri dengan temannya yaitu menggunakan metode pembelajaran diskusi, ataupun kooperatif learning sehingga siswa akan bisa saling berinteraksi.
Akhir masa kanak-kanak (8-11 tahun)

Dalam pembelajaran di kelas guru menggunakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkelompok misalnya menggunakan metode pembelajaran diskusi , cooperatif learning. Dan dalam mengerjakan tugas ataupun PR guru membuat kelompok-kelompok belajar sehingga siswa akan lebih banyak dan sering untuk berinteraksi dan berkelompok.

0 komentar:

Posting Komentar