HALAMAN PENTING

Jumat, 07 Juni 2013

PRINSIP PEMBELAJARAN IPA YANG MENYENANGKAN

BAB I
                                       PENDAHULUAN      
A.       Latar Belakang
            Pendidikan merupakan suatu usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap, serta keterampilan. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan manusia yang berkarakter dan berdaya saing. Upaya untuk menciptakan pendidikan yang bermutu yaitu dengan menciptakan pembelajaran yang kreatif, inspiratif, menyenangkan dan memotivasi peserta didik, sehingga dapat berperan aktif dalam pembelajaran tersebut. Peserta didik juga diberi keleluasaan dalam mengembangkan kreatifitas dalam menciptakan/melakukan sesuatu sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Bizhan Nasseh, menyebutkan hingga kini praktek pembelajaran  masih menggunakan salah satu dari model linear atau model sirkular. Dalam model linear, proses dimulai  dari penyusunan materi bidang studi yang dilakukan oleh guru sendiri, diikuti dengan merancang kegiatan pembelajaran, mengajar, belajar, dan melakukan evaluasi yang ‘mengalir’ secara linear.  Uraian materi dan rencana kegiatan dirancang di awal kegiatan oleh guru. Guru lebih banyak berfungsi sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima pengetahuan yang lebih pasif. Model ini bercorakteacher-centered’. Guru, selain merancang kegiatan pembelajaran, juga menentukan tujuan pembelajaran dan alat evaluasinya.
Pengembangan pembelajaran IPA SD saat ini sedikit banyak masih menggunakan alur  model linear. Yang menjadi masalah sebenarnya bukanlah mengenai alur modelnya, melainkan substansi proses pembelajaran yang terjadi di dalamnya, khususnya pembelajaran IPA SD. Apakah pembelajaran yang dilakukan itu sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran ataukah masih jauh dari prinsip-prinsip pembelajaran tersebut. Jika pembelajaran dilakukan tanpa mengindahkan prinsip-prinsip pembelajaran, maka nuansa pembelajaran yang terjadi adalah cenderung didominasi oleh peran guru, sementara siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran. Jika demikian, motivasi siswa dalam belajar akan menurun, ketertarikan terhadap proses pembelajaran akan berkurang, hasil belajar siswa akan mengendur dan dalam jangka panjang akan bisa menurunkan prestasi belajar siswa.
Sebagai seorang guru, kita perlu melakukan strategi agar tidak terjadi hal-hal yang demikian. Maka dari itu,proses pembelajaran hendaknya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat, agar nuansa pembelajaran jadi menyenangkan. Selain itu, perlu juga memperhatikan lingkungan belajar non fisik, agar siswa merasa nyaman dalam belajar. Lingkungan belajar non fisik disini dapat diartikan sebagai lingkungan yang menunjukkan keadaan psikologis di sekitar siswa yang diciptakan oleh guru secara sengaja untuk mendorong siswa belajar dengan menyenangkan. Sinergitas dari ketiga hal tersebut, yaitu penerapan prinsip-prinsip pembelajaran IPA di SD, penerapan strategi pembelajaran yang tepat, dan dukungan positif dari lingkungan belajar non fisik, akan dapat mewujudkan nuansa pembelajaran IPA di SD yang menyenangkan, sehingga akan memotivasi peserta didik untuk terus belajar.

B.       Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis adalah:
 1.       agar dapat mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran yang menyenangkan, sehingga diharapkan guru dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran.
 2.       agar dapat mengetahui contoh lingkungan belajar non fisik dalam pembelajaran IPA di SD yang dapat mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan.
 3.       agar dapat mengetahui strategi pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD agar terjadi proses pembelajaran yang menyenangkan.


C.       Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini dapat dirasakan bagi guru serta bagi orang tua peserta didik.
 1.       Bagi guru
a.    Dengan mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran yang menyenangkan, diharapkan guru dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran.
b.    Memudahkan guru untuk memahami kemampuan siswa yakni dengan melihat gaya belajarnya.
c.    Membantu guru untuk mengembangkan potensi dalam diri siswa.
d.    Memotivasi guru untuk terus berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran demi mencapai tujuan.
 2.       Bagi orang tua
a.    Mengetahui gaya belajar anak, sehingga dapat memfasilitasi anak dalam belajar.
b.    Mempermudah orang tua membimbing anak dalam belajar.

D.       Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
 1.       Bagaimana penerapan prinsip-prinsip pembelajaran IPA di SD agar terjadi proses pembelajaran yang menyenangkan?
 2.       Apa sajakah contoh lingkungan belajar non fisik dalam pembelajaran IPA di SD yang dapat mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan?
 3.       Bagaimana strategi pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD agar terjadi proses pembelajaran yang menyenangkan?





BAB II
PEMBAHASAN

A.       Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPA di SD
Terdapat lima prinsip pembelajaran IPA di SD yang selanjutnya dapat menjadi dasar pemahaman tentang pembelajaran IPA  yang menyenangkan:
 1.       Pemahaman tentang dunia di sekitar kita dimulai dari pengalaman baik secara indrawi ataupun nonindrawi.
Beberapa hal  yang perlu diperhatikan dalam prinsip satu adalah:
a.       Siswa perlu diberi kesempatan memperoleh pengalaman dan aktif melakukan sesuatu agar memperoleh pengalaman.
Contoh:
1)      Ketika siswa diajak mempelajari berbagai jenis rumput di halaman sekolah, sambil membuat catatan juga membuat sketsa tentang berbagai bentuk daun, batang, bunga, akar dan lain-lain. Atau bisa juga siswa diajak untuk menggolongkan jenis rumput berdasarkan bentuk daun, tempat tumbuh, dan siswa tidak diajak untuk menghafal nama-nama rumput.
2)      Ketika siswa diajak memamahami topik temperatur, sebaiknya siswa juga diajak untuk memiliki pengalaman tentang temperatur. Guru menyiapkan tiga gelas yang berisi air berbeda temperaturnya (hangat, sedang, dingin), siswa disuruh untuk memasukan jari tangannya ke dalam gelas tadi dan ditanyakan perbedaannya.

 2.       Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah terlihat secara langsung sehingga perlu diungkap selama proses pembelajaran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip dua adalah:
a.       Pengetahuan siswa yang diperoleh dari pengalaman perlu diungkap di setiap awal pembelajaran.
Contoh:
Dari dua contoh yang diberikan di prinsip satu, selanjutnya siswa disuruh untuk menyajikan atau menyampaikan di depan kelas tentang penemuannya agar siswa yang lain dapat mengetahuinya.

 3.       Pengetahuan pengalaman siswa kurang konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan, atau pengetahuan yang guru miliki.
Beberapa hal yang pelu diperhatikan dalam prinsip tiga adalah:
a.       Pengetahuan siswa yang tidak konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan disebut miskonsepsi.
Contoh:
Guru perlu merancang kegiatan yang dapat membetulkan miskonsepsi selama pembelajaran berlangsung. Ketika siswa mengatakan bahwa matahari bergerak dari timur ke barat seperti yang kita lihat setiap hari. Guru perlu membetulkannya, caranya dengan menanyakan pada siswa, apakah pernah naik bus yang bergerak laju, suruh mereka mengingat, apa yang dilihat di luar bus. Apakah kalian punya kesan bahwa benda seperti pohon dan rumah yang ada luar bus bergerak mundur menjauhi bus. Apa yang sesungguhnya, bus yang bergerak cepat atau pohon itu yang bergerak cepat. Tanya jawab seperti ini guru perlu membetulkan bahwa ” benda yang kelihatan bergerak belum tentu bergerak,” hal ini terjadi karena cara memandang saja. Gerakan yang terjadi  seperti tadi disebut gerak semu dalam IPA.

 4.       Dalam setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan relasi dengan konsep yang lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip empat adalah:
a.       Pengetahuan selalu mengandung  fakta, data, konsep, simbol, dan hubungan antar konsep.
Contoh:
Misalnya pengetahuan kutub magnet.
Fakta             : setiap batang magnet memiliki dua kutub magnet.
Data               : sebuah batang magnet ada yang mampu menarik 10 paku.
Konsep          : kutub  utara dan kutub selatan.
Simbol           : U atau N sebagai simbol kutub  utara, S sebagai simbol
kutub selatan.
Hubungannya dengan konsep lain adalah kutub utara sebatang magnet selalu mengarah ke  utara karena ditarik oleh kutub magnet bumi.
Tugas guru adalah mengajak siswa untuk mengelompokkan pengetehuan yang  sedang dipelajarai ke dalam fakta, data, konsep, simbol dan hubungan dengan konsep lain.

 5.       IPA terdiri atas produk, proses dan prosedur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip lima adalah:
Pemahaman konsep IPA yang dipelajari siswa harus menunjukkan produk, proses dan prosedur.
Contoh:
Ketika siswa dibekali menemukan pengetahuan,  itu adalah proses dan prosedur IPA, proses menyangkut aktivitasnya sedangkan prosedur merupakan  metode ilmiah yang digunakan dalam kegiatan penelitiannya, sedangkan hasil yang diperoleh melalui kegiatan itu adalah produk.

B.       Lingkungan Belajar Non Fisik
Selain kelima prinsip di atas, hal yang perlu dipertimbangkan lagi dalam pembelajaran IPA di SD untuk menjadi menyenangkan, adalah lingkungan belajar non fisik, yaitu lingkungan yang menunjukkan keadaan psikologis di sekitar siswa yang diciptakan oleh guru secara sengaja untuk mendorong siswa belajar dengan menyenangkan.
Wujud lingkungan non fisik yang dapat mendorong siswa belajar dengan menyenangkan diantaranya adalah:
 1.       Lingkungan belajar mendukung dan produktif, yang dapat diciptakan oleh guru dengan cara:
a.       Membangun hubungan yang positif dengan setiap siswa, guru mengenal dan menghargai mereka satu persatu.
b.      Membangun budaya saling menghormati.
c.       Menunjukkan rasa aman pada setiap siswa secara individual.
d.      Memberikan penghargaan pada setiap usaha siswa.
e.       Mengapresiasi konsepsi siswa tentang konsep IPA yang akan dipelajari.
 2.       Lingkungan belajar menumbuhkan peningkatan kemandirian, kolaboratif dan motivasi diri, dapat diciptakan oleh guru dengan cara:
a.       Mendorong dan memberi dukungan agar siswa bertanggung jawab terhadap cara belajar mereka.
b.      Menanamkan bahwa keberhasilan belajar adalah di tangan siswa sendiri.
c.       Membangun strategi kolaborasi yang produktif (pemberian tugas dalam kelompok) siswa aktif memberikan sumbangan kepada kelompoknya.
 3.       Kebutuhan siswa, prespektif siswa, minat siswa tercermin dalam program pembelajaran IPA.
Guru baiknya selalu responsive terhadap tata nilai, kebutuhan dan minat siswa secara individual.
 4.       Siswa ditantang dan didukung agar mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Lingkungan belajar seperti ini dapat terjadi jika guru merancang dan mengimplementsikan suatu kegiatan yang menumbuhkan belajar yang berkelanjutan, melalui penekanan hubungan antar gagasan dan konsep, serta menumbuhkan ketrampilan investigasi dan penyelesaian masalah.
 5.       Assesmen (penilaian) merupakan bagian  integral dalam pembelajaran. Lingkungan belajar seperti ini tercermin pada asesmen yang dibuat guru yang menyangkut beberapa aspek dari belajar,  misalnya dalam bentuk portofolio. Asesmen yang dibuat harus mendorong siswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri.

C.       Pendekatan Pembelajaran yang Menyenangkan
Pendekatan pembelajaran yang bagaimana yang bisa menyengkan itu? Pembelajaran adalah cara untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode dan teknik yang tepat sehingga diperoleh hasil belajar yang akurat dan dipercaya.
Strategi dalam  Quantum Teaching  yang  dikenal pendekatan TANDUR:
 1.       Tumbuhkan minat dengan mengajukan apa manfaatnya bagiku
 2.       Alami atau ciptakan pengalaman umum yang dimengerti semua siswa
 3.       Namai dengan istilah, konsep, kata kunci dan rumus
 4.       Beri kesempatan mereka menDemontrasikan /  menunjukkan pengetahuan yang telah dikonstruksi
 5.       Tunjukkan cara mengUlang materi dan menugaskan aku tahu bahwa memang sudah tahu ini
 6.       Rayakan atas pencapaian mereka dengan cara mengakui / menghargainya
Jika strategi TANDUR ini digunakan dengan baik maka akan diperoleh pembelajaran yang membuat siswa  aktif, dengan begitu berkembanglah  kreatifitas baik siswa maupun guru, sehingga proses itu berjalan  efektif, dan akhirnya  menyenangkan.
Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dikenal dengan nama PAKEM. PAKEM termasuk salah satu ciri  pembelajaran konstruktivisme yang bertitik tolak dari pengalalam sehari-hari siswa berupa pendapat, pengalaman, atau konsepsi siswa yang diapresiasi dengan baik oleh guru di kelas sejak awal pembelajaran yang membuat siswa yang bersangkutan akan lebih merasa senang. Kalau ini yang terjadi dalam sebuah proses pembelajaran, artinya telah menerapkan PAKEM.



BAB III
PENUTUP
A.       Simpulan
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk membuat siswa belajar dengan baik: yaitu Lingkungan belajar yang  mendukung dan produktif; Lingkungan belajar menumbuhkan peningkatan kemandirian, saling ketergantungan, dan motivasi diri; Kebutuhan siswa, perspektif siswa, minat siswa tercermin dalam program belajar, siswa ditantang dan didukung agar mengembangkan kemampuan berpikir kritis, Asessmen merupakan bagian integral dari pembelajaran, Belajar menghubungkan siswa dengan masyarakat dan prakttik yang berada jauh di luar kelas.
Prinsip pembelajaran yang menyenangkan adalah:  segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, pengakuan setiap usaha, perayaan di akhir pelajaran. Dalam Quantum Teaching dikenal strategi: TANDUR Lima prinsip pembelajaran IPA yang perlu diperhatikan: Prinsip 1:   Pemahaman tentang dunia di sekitar kita di mulai melalui pengalaman baik secara inderawi maupun noninderawi. Prinsip 2:  Pengetahuan yang diperoleh ini tidak pernah terlihat secara langsung, karena itu perlu diungkap selama proses pembelajaran. Prinsip 3: Pengetahuan pengalaman mereka ini pada umumnya kurang konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan, pengetahuan yang Anda miliki., Prinsip 4: Dalam setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan relasi dengan konsep yang lain. Prinsip 5: IPA terdiri atas produk, proses, dan prosedur.

B.       Saran

Sebaiknya guru perlu memahami secara betul prinsip-prinsip pembelajaran IPA di SD yang selanjutnya dapat menjadi dasar pemahaman tentang pembelajaran IPA  yang menyenangkan. Guru juga perlu mengkondisikan lingkungan belajar yang  mendukung dan produktif, agar peserta didik dapat terdorong untuk belajar dalam suasana yang mentenangkan. Selain itu, guru hendaknya dapat memilih strategi yang tepat dalam pembelajaran IPA di SD, misalnya strategi Quantum teaching yang  dikenal dengan pendekatan TANDUR. Jika strategi TANDUR ini digunakan dengan baik oleh guru, maka akan tercipta pembelajaran yang membuat siswa  aktif. Dengan begitu, berkembanglah  kreatifitas baik siswa maupun guru, sehingga proses itu berjalan  efektif, dan akhirnya  menyenangkan.

1 komentar:

randibacher mengatakan...

Slots Machines in Casino Tulsa
Slots Machines in Casino Tulsa 아르고 캡쳐 is the newest and best place for Texas-style gaming. Learn about 온라인 바카라 사이트 the history, features, and dafabet best casinos 사설 바카라 in 벳 인포 our area.

Posting Komentar