HALAMAN PENTING

Sabtu, 07 Juli 2012

Ketrampilan Menyimak dan Berbicara

1.      Mengapa keterampilan menyimak mendasari pembelajaran mata pelajaran yang lain?
Jawab :
Menyimak sebagai proses kegiatan mendengar lambang-lambang lisan dengan penuh pengertian, pemahaman, dan apresiasi serta informasi, menangkap isi dan memahami makna komunikasi yang disampiakan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1990:28).
Berdasarkan hal tersebut, menyimak berarti adanya keterlibatan proses mental, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, pemahaman dan penafsiran, serta penyimpanan hasil pemahaman dan penafsiran bunyi yang diterima dari luar. Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan.
Menyimak berperan sebagai :
1.      Landasan belajar berbahasa
2.      Penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis
3.      Pelancar komunikasi lisan
4.      Penambah informasi
Melihat peran menyimak pada poin keempat di atas, menyimak merupakan salah satu sarana ampuh dalam menjaring informasi. Barbagai ragam pengetahuan atau informasi dapat dikuasai melalui menyimak. Kita dapat menyimak siaran radio dan televise, pembicaraan para ahli dalam diskusi, seminar, konvensi, atau pertemuan ilmiah. Melihat dari peran tersebut maka menyimak sangat penting bagi siswa tidak hanya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi juga dalam menerima mata pelajaran yang lainnya, karena dengan kemampuan menyimak yang baik maka siswa akan mampu menyerap, menerima dan memahami isi dari mata pelajaran.
2.      Mengapa ketrampilan menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan?
Jawab :
Menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan. Pada kegiatan menyimak dan berbicara ada dua hal yang saling berhubungan,
Ada pembicara maka ada yang menyimak, keduanya berinteraksi dan merupakan proses alami yaitu kalau ada dua orang saling berkomunikasi lisan, maka kedua hal itu akan terjadi secara otomatis. Kalau orang pertama berbicara maka orang kedua menyimak atau mendengarkan, kemudian sebaliknya ketika orang kedua berbicara maka orang pertama menyimak atau mendengarkan. Kegiatan menyimak dan berbicara sengaja dibelajarkan melalui kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga kegiatan bicara dan simak dalam kehidupan sehari-hari menjadi kegiatan yang menarik. Bukan hanya satu bicara yang lain mendengar.

3.      Carilah alternatif strategi pembelajaran menyimak?
Jawab :
Agar pembelajaran berbahasa lisan (menyimak dan berbicara) memperoleh hasil yang baik, strategi pembelajaran yang digunakan guru harus memenuhi kriteria berikut.
1.      Relevan dengan tujuan pembelajaran
2.      Menantang dan merangsang siswa untuk belajar
3.      Mengembangkan kreativitas siswa secara individual ataupun kelompok.
4.      Memudahkan siswa memahami materi pelajaran
5.      Mengarahkan aktivitas belajar siswa kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
6.      Mudah diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
7.      Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SD, dapatlah dikemukakan beberapa strategi pembelajaran berbahasa lisan sebagai berikut.
1)      Simak – Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi siswa itu berbentuk perbuatan
2)      Simak – Terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu.
3)      Simak –Berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga. Begir\tu seterusnya. Siswa trerakhir menyebuitkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.
4)      Identifikasi Kalimat Topik
Guru membacakan sebuah paragraf lalu siswa menuliskan kalimat topiknya.
5)      Pemberian Petunjuk
Teknik pemberian petunjuk ini dilakukan dengan cara guru memberikan sevuah petunjuk, seperti petunjuk mengerjakan sesuatu, petunjuk mengenai arah atau letak suatu tempat yang memerlukan sejumlah persyaratan. Petunjuk harus jelas, singkat, dan tepat. Pemberi petunjuk ini dapat dilakukan oleh guru kepada murid atau sesama murid.
6)      Bermain Peran
Bermain peran adalah simulasi tingkah laku dari orang yang diperankan. Tujuannya adalah (1) melatih siswa untuk menghadapi situasi yang sebenarnya, (2) melatih praktik berbahasa lisan secara intensif, dan (3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya berkomunikasi.
Dalam bermain peran, siswa bertindak, berlaku, dan berbahasa seperti orang yang diperankannya. Dari segi bahasa berarti siswa harus mengenal dan dapat menggunakan ragam-ragam bahasa yang sesuai.
7)      Dramatisasi
Dramatisasi atau bermain drama adalah kegiatan mementaskan lakon atau cerita. Biasanya cerita yang dilakonkan sudah dalam bentuk drama. Guru dan siswa terlebih dahulu harus mempersiapkan naskah atau skenario, perilaku, dan perlengkapan. Bermain drama lebih kompleks daripada bermain peran. Melalui dramatisasi, siswa dilatih untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk bahasa lisan

0 komentar:

Posting Komentar